Selasa, 15 Agustus 2000

Landmarks Fiorentina (s.d awal musim 2000/2001) ~ akan diupdate terus

SEKILAS SEJARAH AC FIORENTINA

·         Tahun 1926, klub FIORENTINA resmi berdiri. Pada awalnya, klub ini terdiri dari tiga tim sepakbola kota Firenze. Dan warna seragam pada saat itu adalah merah dan putih
·    Tahun 1928, La Viola memulai kiprahnya di  kancah sepakbola Italia, dan mengawalinya di seri B.
·    Tahun 1929, warna klub berubah menjadi ungu dan lambangnya menggunakan city flower ‘Lili’. Di musim 1929 – 1930, FIORENTINA berhasil promosi ke seri A. Sejak itu FIORENTINA tidak pernah lagi mengalami degradasi ke seri B, kecuali pada tahun 1938 dan 1993.
·    Kejuaraan pertama yang diraih oleh La Viola adalah Coppa Italia pada tahun 1940.
·    Musim 1955-1956 merupakan tahun keberuntungan FIORENTINA, untuk pertama kalinya tim ungu ini berhasil merebut scudetto. Sayangnya  selama empat tahun kemudian secara berturut-turut (56/57, 57/58, 58/59, 59/60) FIORENTINA dirundung nasib jelek. Bayangkan selama empat tahun  berturut-turut berada di posisi 2 klasemen, artinya kehilangan 4 kali kesempatan meraih scudetto.
·    Dekade 1960-1970, merupakan masa keemasan FIORENTINA. Baik di kompetisi lokal maupun Eropa.
        -    Juara Coppa Italia 3 kali (1961, 1966, 1975)
         -    Scudetto (1968/1969)
         -    Juara Winners Cup (1961)
·   Tetapi memasuki era 80-an sampai awal 90-an, FIORENTINA kehilangan kebesarannya. Hasil yang diperoleh mengecewakan para tifosinya.
·   Tahun terburuk adalah 1992/1993. FIORENTINA yang  telah mengeluarkan banyak uang  membeli pemain-pemain bintang untuk meraih scudetto, malah harus turun ke seri B. Padahal pemain yang dibeli tidak sembarangan, diantaranya adalah BATISTUTA, EFFENBERG, dan LAUDRUP.
·   Meskipun harus turun ke seri B, FIORENTINA tetap tim yang kuat. Setahun kemudian, di  musim 1993-1994, mereka menjadi juara seri B dan berhak kembali ke seri A
·   Musim 1994-1995, meskipun baru promosi dari seri B, FIORENTINA langsung menggebrak dan berhasil menempati urutan tiga klasemen seri A. Thanks to Batistuta, berkat penampilannya yang sangat baik di musim ini. Bahkan Nopember 1994, Batistuta juga mencatat rekor mencetak gol 12 kali berturut-turut.  Dan juga memperoleh gelar top scorer seri A dengan 26 golnya.
·   Tetapi seperti biasa FIORENTINA tidak dapat menjaga penampilan baiknya selama musim ini. Jadi posisi VIOLA di klasemen berada di urutan 10.
·    Musim 1995-1996 tidak terlupakan bagi tifosi La Viola. FIORENTINA kembali masuk  jajaran ‘The Magnificent Seven’. Berada di posisi ke-4 klasemen, juara Coppa Italia.
·    Mengenai musim 1995-1996 ini, ada satu yang digunakan untuk menggambarkan tim La Viola, ‘muda’ !! Saat itu,  sebagian besar pemain berusia dibawah 25 tahun. Pemain baru seperti Lorenzo Amoruso dan Serena memberikan tenaga baru bagi klub. Pemain muda lain seperti Toldo dan Rui Costa juga banyak membantu  tim.
·    Dan yang juga tidak bisa dilupakan adalah sang allenatore Claudio Ranieri. Taktiknya untuk selalu menyerang, tetapi kurang dalam bertahan, yang  merupakan kekurangan FIORENTINA  di tahun ini. Hal lain yang patut diingat adalah “Ba – Ba”  --Batistuta dan Baiano.  Dua striker ini menjadikan sektor depan FIORENTINA sangat tangguh.
·    Tahun 1996-1997, FIORENTINA harus terjun di dua kejuaraan (seri A dan Piala Winner), dan prestasinya di seri A tidak dapat memuaskan tifosi. Pelatih Claudio Ranieri harus mencari klub baru dan pelatih muda Alberto Malesani datang ke Firenze. FIORENTINA merupakan klub seri A pertama yang dilatih Malesani, sebelumnya ia melatih klub di seri B dan C dengan hasil yang memuaskan.
·    Musim 1997-1998 adalah yang cukup baik bagi La Viola. Karena ada beberapa pertandingan yang sukar dilupakan. Seperti sukses mengalahkan Juventus  3-0 dan menang 2-0 atas Milan (dua kali). Yang patut dicatat, musim ini merupakan tahun terbaik  untuk pertandingan away Viola (menang 7, Seri 5 dan kalah 5)
·   Tahun 1998-1999, adalah eranya Trappatoni.  Tifosi FIORENTINA tentu masih mengingat dengan baik musim ini. FIORENTINA mempunyai kesempatan baik untuk meraih scudetto, tetapi cedera Bati dan kurangnya pengalaman dan mental juara menyebabkan FIORENTINA kehilangan gelar scudetto di saat – saat terakhir.
 ·   Tahun 1999-2000, FIORENTINA harus berlaga di tiga kejuaraan sekaligus (Serie A, Liga Champion dan Coppa Italia) dan hasilnya sangat mengecewakan, akibat kurangnya pemain yang bisa melapis pemain-pemain inti yang cedera. Padalino, Mijatovic, Chiesa dan Torricelli hampir tidak bisa bermain separuh musim. DI Liga Champion, FIORENTINA bisa sampai ke babak perempat final. Sementara di Serie A, setelah terpuruk di papan tengah, akhirnya di pertandingan terakhir bisa juga menggeser Udinese dan berada di posisi ke-7 yang berarti lolos ke UEFA Cup.
 ·   Pertandingan terakhir musim lalu melawan Venezia juga merupakan pertandingan terakhir BATISTUTA  bersama FIORENTINA. DI pertandingan itu Batistuta mencetak tiga gol , sekaligus memecahkan rekor Kurt Hamrin sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah FIORENTINA yang bertahan selama 40-an tahun.
 ·   Musim 2000-2001, kehilangan Batistuta & Trappatoni, FIORENTINA membeli sederetan pemain muda berbakat.. Nuno Gomes, Leandro, Marco Rossi semuanya berusia dibawah 25 tahun !! Sementara pelatihnya diboyong dari Turki, Fatih Terim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar