Senin, 21 Juni 2004

Ale Viola...!!! Welcome Back to Serie A...!!!


Seperti sebuah dongeng, setelah 2 tahun absen dari kompetisi papan atas Italia, Fiorentina kembali ke ajang Liga Seri-A setelah bermain seri 1-1 dengan Perugia, Senin WIB. Hebatnya lagi Fiorentina bermain dengan 10 orang sejak menit ke 58 setelah Enrico Fantini di-espulso wasit Rosetti.

Dengan hasil seri ini, Fiorentina unggul agregat 2-1 setelah menang 1-0 dalam pertandingan pertama. Keberhasilan Fiorentina ini disaksikan 30 ribu penonton yang memadati stadion Franchi, termasuk legenda mereka asal Argentina, Gabriel Batistuta.

Fiorentina unggul lebih dulu pada menit 47 melalui striker Enrico Fantini. Namun Perugia menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui pemain asal Brazil, Guilherme do Prado di menit 82.

Klub yang terkenal dengan seragam berwarna ungu ini sempat terperosok di Liga Seri C2 atau Divisi empat setelah dinyatakan bangkrut, dua tahun lalu. Namun dalam waktu singkat mereka mampu membangun kembali kekuatan untuk bermain di tingkat tertinggi sepakbola Italia.

Keberhasilan ini sangat berarti buat pemain veteran Angelo di Livio. Pemain berusia 37 tahun ini dua tahun lalu memutuskan tetap bersama Fiorentina. "Saya tidak akan meninggalkan kota ini," kata Di Livio yang pernah memperkuat Italia di Piala Dunia.

Ini adalah comeback yang sangat cepat untuk Viola, yang terdegradasi pada tahun 2002 dan dinyatakan juga pailit pada tahun tersebut. Pengusaha Diego Della Valle dan saudaranya Andrea Della Valle menciptakan sebuah klub baru yang disebut Florentia Viola yang bermain dari Serie C2. Namun akhirnya pada Mei 2003 Della Valle bersaudara membeli kembali nama Fiorentina beserta hal-hal yang terkait dengan sejarahnya.

Pada musim 2002/2003 Viola menjadi juara Seri C2, dan pada Tahun 2003 mendapat kejutan spesial dari FIGC dengan mempromosikannya ke Serie B (2 tingkat lebih tinggi dari Serie C2) karena nama besarnya . Di Serie B 2003/2004 Viola memastikan diri di posisi enam klasemen Serie B. Dengan posisi ini mereka berhak berhadapan dengan posisi 15 Liga Seri-A, Perugia dalam babak playoff promosi ke Serie A.

Sekilas Jalannya PertandinganStadion Artemio Franchi menjadi lautan ungu saat leg kedua promosi ini play-off digelar. Tiket terjual habis, dan bahkan pada pertandingan ini juga turut hadir legenda Viola Gabriel Batistuta untuk menonton play off ini.

Perugia membutuhkan kemenangan untuk tetap bertahan di Serie dan mereka memasang striker veteran Fabrizio Ravanelli dan Marcelo Zalayeta meskipun sempat cedera ringan sebelum pertandingan.

Fiorentina sendiri tanpa diperkuat bintang andalan mereka, striker Christian Rigano - yang belum pulih dari cedera paha- serta tidak diperkuat Zisis Vryzas. Enrico Fantini pun dipasang sejak menit pertama dan diharapkan mencetak gol setelah ia juga mencetak gol kemenangan di Stadion Renato Curi.
Perugia hampir saja memerik keuntungan dari spesialisasi Ze Maria dalam set-piece, ketika memanfaatkan kesalahan William Viali namun dapat diselamatkan oleh kiper Viola, Cejas.
Fiorentina di babak pertama bermain tidak baik dan hanya memperoleh satu peluang di babak pertama saat Zeljko Kalac hampir saja kebobolan atas tendangan crossing Luca Ariatti.

Kebuntuan akhirnya pecah pada awal babak kedua, Fiorentina memimpin 1-0 lewat Enrico Fantini melalui sundulannya. Proses gol diarsiteki Christian Maggio yang melewati 2 bek Christian Manfredini dan Fabiano dan kemudian mengirimkan umpan silang yang diselesaikan dengan baik oleh Fantini dengan headingnya.
Perugia dalam tekanan. Perugia memerlukan untuk mencetak dua gol sekarang untuk menghindari degradasi, sehingga Franco Brienza dimasukkan untuk menggantikan bek Christian Manfredini. Hal ini dilakukan Perugian untuk memperkuat serangan. Pergantian pemain ini cukup efektif. 

Pada menit 58 publik Firenze cemas setelah striker mereka Enrico Fantini harus diusir wasit karena menerima kartu kuning kedua. Fantini melakukan tackling keras kepada Brienza setelah kehilangan bola.

Tensi juga memanas saat The Grifoni meminta hadiah penalti kepada wasit karena menganggap Viali melakukan pelanggaran kepada Fabrizio Ravanelli saat Ze Maria mengumpan tendangan bebas ke dalam kotak penalti. Si "Rambut Putih" mengklaim ia harusnya dihadiahi penalti karena menganggap Viali melakukan pelanggaran. Namun wasit tetap tegas tidak memberi penalti.

Pemain Inggris Jay Bothroyd masuk menggantikan Ravanelli pada menit-menit akhir pertandingan. Dan akhirnya Perugia dapat mencetak gol melalui Guilherme do Prado pada saat pertandingan tersisa 8 menit. Gol ini sempat memberi harapan Perugia untuk mencetak gol lagi. Namun sampai waktu pertandingan berakhir kedudukan tetap bertahan 1-1. 

Dengan hasil ini Fiorentina berhasil promosi ke Serie A sedangkan Perugia harus degradasi ke Serie B.


Fiorentina 1-1 Perugia (2-1 on agg)
Pencetak Gol: Fantini 47 (F), Do Prado 82 (P)

Fiorentina:
Cejas; Maggio, Delli Carri, Viali, Savini; Ariatti, Scaglia (T Manfredini 51), Piangerelli (Di Livio 89), Fontana, Camorani (Graffiedi 61); Fantini

Perugia: Kalac; Coly, Di Loreto, Fresi (Do Prado 67), Fabiano; Ze Maria, Obodo, C Manfredini (Brienza 49), Di Francesco; Zalayeta, Ravanelli (Bothroyd 74)

Wasit: Rosetti
Kartu Merah: Fantini 58 (F)