Minggu, 13 Oktober 2002

Setelah Fiorentina, Banyak Tim Seri A Terancam Bangkrut

Fiorentina mungkin cuma jadi korban pertama dari krisis ekonomi yang menimpa sepakbola Italia. Sejumlah tim Seri A lain terancam menyusul La Viola sebagai tim almarhum. Demikian peringatan Asosiasi Pemain Italia (AIC).

Menurut presiden asosiasi ini, Sergio Campana, sebenarnya sudah ada beberapa klub yang bisa dinyatakan bangkrut karena kondisi finansialnya sudah megap-megap. Salah satu indikasinya adalah ketidakmampuan mereka dalam membayar gaji para pemainnya.

Akibatnya, banyak klub Seri A termasuk Lazio mau tak mau perlu membujuk pemain-pemainnya agar bersabar dalam menerima gajinya. Lamanya penundaan tersebut bisa sampai beberapa minggu bahkan bulan. Hingga saat ini memang belum ada pergolakan yang berarti di kalangan pemain mengenai hal ini, tapi sampai kapan, itu tak bisa diramalkan.

“Kondisi ini justru akan meningkatkan tensi kekhawatiran mereka,” ujar Campana seperti dikutip Football Italia, Sabtu (12/10/2002). “Ini amat disayangkan karena praktek semacam ini biasa terjadi di Seri C bertahun-tahun yang lalu dan kini melebar ke divisi yang lebih atas.”

Musim ini hampir sebagian besar klub-klub di Eropa mengalami krisis keuangan. Itulah sebabnyak banyak di antara mereka terpaksa menjual bintang-bintang utamanya demi mendapat tambahan dana guna menutup utang-utangnya.

“Masalah sebenarnya adalah sekarang para pemain diminta untuk tidak cemas dan tetap menjalankan kompetisi. Pada kenyataannya, mereka belum menerima gaji dan kelak akan menyadari bahwa klub-klubnya memang tak sanggup mengatasinya,” ujar Campana lagi

Sekitar dua bulan yang lalu salah satu klub top di Italia, Fiorentina, dinyatakan bangkrut karena terlilit utang yang sangat besar. Sebagai penggantinya didirikan sebuah klub baru bernama Florentia Viola 1926 dan harus memulai hidupnya di kompetisi Liga Italia dari divisi profesional  yang paling bawah, Seri C2.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar