Senin, 15 Mei 2006

Fiorentina ke Liga Champion, Luca Toni Luar Biasa....

Firenze - Di musim keduanya setelah kembali ke Seri A Fiorentina berhasil finis di urutan keempat dan berhak mengikuti babak kualifikasi Liga Champions musim depan. Striker andalannya, Luca Toni, juga tak kalah gemilang. Fiorentina mengalahkan Roma dalam perebutan tempat keempat di klasemen Seri A setelah mengalahkan Chievo 2-0, Minggu (14/5/2006), sementara Giallorossi ditundukkan AC Milan 1-2 di San Siro.
 
Hasil tersebut membuat nilai La Viola bertambah menjadi 72, sedangkan Roma tetap 69. Posisi yang mereka kejar pun tercapai dan hanya kalah dari sang juara Juventus (81), Milan (88), dan Inter (76).
 
Capaian Fiorentina terbilang fantastis mengingat di akhir musim 2001/2002 klub kota Firenze ini dinyatakan bangkrut dan bentukan barunya harus berjuang dari divisi terbawah, Seri C2. Sejak itu klub yang pernah identik dengan Gabriel Batistuta itu merangkak selangkah demi selangkah dan musim lalu kembali promosi ke Seri A. Musim 2004/2005 mereka bahkan nyaris terdegradasi lagi kalau saja tidak berhasil menduduki posisi 15.
 
Musim ini pelatih Cesare Prandelli direkrut, Luca Toni digaet dari Palermo, Stefano Fiore didatangkan dari Valencia. Hasilnya, klub yang dibentuk sejak 1926 ini menjadi tim terbaik keempat di Italia musim ini.
 
Sukses Fiorentina tak pelak amat ditopang oleh penampilan seorang Toni. Penyerang yang pada 26 Mei mendatang akan berusia 29 tahun itu menjadi pendulang gol yang amat "serakah". Dari 66 gol yang dihasilkan timnya, hampir setengahnya lahir dari kaki atau kepala Toni, tepatnya 31 gol.
 
Di musim pertamanya bersama Fiorentina ini ia langsung mematahkan rekor topskor klub dalam satu musim yang sebelumnya dipegang Kurt Hamrin dan Batistuta dengan 26 gol.
 
Rekor lain yang ditorehkan striker internasional Italia ini adalah topskor Seri A pertama yang koleksinya golnya di atas 30 sejak musim 1957/1958. Predikat topskor Eropa pun besar kemungkinannya akan disabet Toni.

Senin, 08 Mei 2006

Rekor Baru Luca Toni

Dua gol yang dicetak saat bertanding melawan Reggina kemarin sore membuat Luca Toni menjadi pemain pertama dalam 47 tahun terakhir dan pemain lokal (Italia) ketiga sepanjang sejarah yang mampu mencetak 30 gol dalam satu musim kompetisi liga Seri A Italia.
 
Beruntunglah Fiorentina mempunyai striker produktif sekelas Luca Toni. Pemain jangkung kelahiran Pavullo nel Frignano, Modena, 26 Mei 1977 itu mampu membuat rekor yang boleh dibilang menakjubkan di arena kompetisi liga Seri A Italia sepanjang era modern.
 
Setelah beberapa pekan lalu mampu melampaui rekor "abadi" La Viola, 26 gol, yang ditoreh legenda sepakbola asal Argentina, Gabriel Batistuta di musim 1994-05 dan striker asal Swedia Kurt Hamrin di musim 1958-59 dan 1959-60, dalam pertandingan di pekan ke-37 menjamu Reggina di Stadion Artemio Franchi, Firenze, partai yang menentukan bagi Fiorentina untuk dapat berkecimpung di Liga Champions musim depan, striker yang sangat mungkin menjadi andalan Marcello Lippi di Germany 2006 itu mampu mencetak dua gol sehingga pundi-pundi golnya sepanjang musim ini menjadi 30 gol. Uniknya, kostum atau nomor punggung yang biasa dipakai Toni bernomor 30 pula.
 
Dengan masih tersisa satu pertandingan lagi, 14 Mei mendatang, bertandang ke Stadion Bentegodi, markasnya Chievo Verona, boleh jadi tabungan Toni bertambah. Yang pasti, dengan menyisakan satu pertandingan lagi, posisi capocannonieri telah dipastikan menjadi milik Toni.
 
Keberhasilan menambah dua gol itu tadi membuat Toni menjadi pemain pertama dalam 47 tahun terakhir yang mampu menembus angka 30 gol, dan menjadi pemain lokal alias Italia ketiga sepanjang sejarah bergulirnya liga Seri A Italia yang mampu mencetak 30 gol dalam satu musim kompetisi.
 
Dua pemain lokal yang sanggup meraih pencapaian 30 gol atau lebih itu adalah Felice Placido Borel yang bermain bersama Juventus di musim 1933-34 dan legenda Italia, Giuseppe Meazza yang bermain bersama Inter Milan di musim pertama 1929-30. Kedua pemain tersebut sama-sama mencetak 31 gol. Bedanya, torehan Meazza dicapai setelah bertanding dalam 33 partai, sedangkan Borel 34 partai. Toni sendiri mencapai jumlah 30 gol dari 37 pertandingan.
 
Meskipun telah membuat rekor yang pantas dibanggakan, Toni tetap bersikap merendah dan menyadari Roma masih menjadi ancaman bagi target empat besar timnya. "Indah rasanya dapat mencetak 30 gol. Tapi, kami tidak boleh berpesta terlebih dahulu. Sebab, masih ada satu partai di depan mata (melawan Chievo) pekan depan," kata Toni, striker La Viola pertama yang mampu mencetak hat-trick bagi timnas Italia saat melibas Belarusia 4-1 dalam kualifikasi PD 2006, 7 September 2005 lalu.
 
source: di sini